Razer Phone 2: Lebih Ganas, Lebih Bertenaga

Razer Phone 2: Lebih Ganas, Lebih Bertenaga

Sebagai pionir smartphone gaming, Razer Phone pada kemunculannya benar-benar mampu menciptakan tren "mobile gaming" ke level yang lebih tinggi. Buktinya, tak lama setelah itu banyak pabrikan smartphone lain yang kemudian menciptakan smartphone-smartphone baru yang "game-oriented" misal sebut saja Xiaomi Black Shark, Nubia Red Magic, hingga si monster ASUS ROG Phone. Tetapi, tak gentar dengan semua itu, Razer Phone merilis generasi kedua smartphone gaming-nya, dengan upgrade yang tak main-main; lebih ganas dan lebih bertenaga.


Razer Phone 2 telah resmi diumumkan dan secara fisik tak banyak yang berubah. Sebagai smartphone gaming, tampilannya kalah sangar daripada para kompetitornya. Razer Phone 2 bahkan terlihat seperti potongan keramik; kotak berwarna hitam dan datar. Sekilas mirip dengan smartphone-smartphone awal Sony. Tetapi, pepatah "jangan menilai dari penampilannya" berlaku untuk smartphone ini.

Sekilas mengenai Razer Phone 2; baterai 4,000mAh, Vapor Cooling System, serta stereo speaker bertenaga yang sangat mendukung aktifitas bermain game online. Minus 3.5 mm audio jack, yang mungkin membuat beberapa penggila gadget merasa sedikit kecewa.

Bagaimana? Menarik bukan?

Dari sisi desain, sudah disebutkan tak adanya perubahan signifikan bukan berarti tak ada perbedaan sama sekali. Dual kamera di bagian punggung kini bergeser ke tengah yang ditempatkan secara horizontal tepat di atas logo Triskelion, atau tiga ular yang saling melilit. Logo tersebut akan ditampilkan dengan LED untuk menonjolkan kesan gamingnya. Perubahan lainnya hanya bisa dirasakan dengan tangan, karena Razer Phone 2 kini menggunakan bahan kaca bukan metal seperti Razer Phone generasi pertama.


Razer Phone 2 memiliki warna yang sangat kaya, dan terimakasih pada Chroma. Chroma, terutama pada Razer Phone 2 ini membuat smartphone gaming ini kaya akan warna, yaitu sekitar 16.8 juta warna. 

Razer Phone 2 juga telah mendukung sistem pengisian baterai nirkabel atau wireless secara cepat. Penggunaan kaca pada bagian punggungnya membuat Razer Phone 2 bisa menggunakan teknologi tersebut. Menariknya, efek Chroma juga bisa ditampilkan ketika sedang melakukan pengisian baterai nirkabel tersebut. Bukan cuma itu, Razer Phone 2 juga telah dilengkapi sertifikat keamanan IP67, yang membuatnya tahan pada air dan debu.


Tetapi, diantara hal-hal di atas, yang paling terasa peningkatannya adalah di sektor layarnya. Bisa jadi, sektor layar ini adalah peningkatan yang paling drastis, setelah adanya sedikit masalah pada layar di Razer Phone generasi pertama. Pada Razer Phone 2, layar LCD-nya memiliki 120Hz Refresh Rate yang membuat tampilan gambar pada layar terlihat lebih smooth. Selain itu, layarnya juga memiliki 120Hz Touch Sampling yang membuat aktifitas menggunakan smartphone ini lebih terasa nyaman. Kecerahannya pun meningkat drastis, mencapai 645 Nits, meningkat 50% daripada Razer Phone generasi pertama.

Tak berhenti disitu, Razer Phone 2 ditenagai oleh chipset tangguh Snapdragon 845 2.8GHz, Adreno 630 GPU yang didukung RAM sebesar 8GB yang tentunya menjadikan kinerja multitasking menjadi semakin nyaman. Memori internal sebesar 64GB mungkin terasa kurang, tetapi tambahan microSD bisa menjadi pilihan yang tepat. Sebagai smartphone yang dipersiapkan untuk penggunaan yang ekstrim, Razer Phone 2 dilengkapi dengan Vapor Chamber Cooling System yang menjaga perangkat tetap terasa dingin bahkan ketika digunakan secara masif.

Dengan spesifikasi tersebut, pihak Razer mengklaim bahwa kinerja smartphone Razer Phone 2 ini meningkat cukup drastis daripada Razer Phone generasi pertama, yaitu sekitar 30%.


Pada smartphone generasi pertama Razer, bukan rahasia lagi kalau kameranya memiliki performa yang kurang memuaskan. Meski dirancang secara spesifik untuk aktifitas gaming, seharusnya pihak Razer juga melakukan perbaikan di sektor kamera karena bagaimanapun kamera pada smartphone juga menjadi salah satu pertimbangan. Dan seharusnya, dual-kamera pada Razer Phone 2 ini memiliki performa yang lebih baik.

Baterainya memang memiliki kapasitas yang sama dengan pendahulunya, tetapi teknologi Quick Charge 4+ menjadi pembeda di sini. Meskipun sebenarnya penggunaan smartphone tidak sebegitu masifnya, misal mencapai pada tingkat menyebabkan kekacauan ketika tak memegang smartphone. Pada Razer Phone 2, 30 menit pengisian baterai akan memberikan tenaga mencapai 50%. Razer Phone 2, dengan berbagai peningkatan di segala lini, dibandrol dengan harga $800 atau sekitar Rp 12 jutaan. Untuk ketersediaannya, Razer Phone 2 mulai bisa dipesan pada tanggal 11 Oktober lalu di beberapa wilayah Eropa, Amerika, dan Asia.



Anda mungkin menyukai postingan ini